WELCOME TO LuKiViKy`s WoRLd !!!!!!!

Mencoba Untuk Menulis,,Mengungkapkan Isi Hati n Pikiran,,, so,, Have Fun With This By Reading,,Sharing,,n Giving Advices or Comments.. DANKE...THANK YOU!!!

Kamis, 14 Oktober 2010

Psikologi Konsumen - Keputusan dan Persepsi Konsumen - Luki Viky D - 4PA04 - 10507145

Keputusan dan Persepsi Konsumen
Dalam sebuah proses konsumsi, seorang konsumen pastinya memiliki tahap-tahap yang harus dilewati sebelum mengambil keputusan dalam proses tersebut. Para produsen haruslah memahami perilaku pembeli dan memahami minat pasar yang sedang terjadi dan terus mengamati tiap perkembangannya. Hal tersebut dilakukan agar para produsen dapat mengantisipasi hal-hal yang tidak diduga. Karena setiap konsumen memiliki standar keputusan masing-masing dalam melakukan proses pembelian.
Dengan kepuasan maksimal yang didapat oleh konsumen, pastinya tingkat pembelian akan semakin tinggi dan permintaan barang produksi akan semakin besar, sehingga konsumen yang sebelumnya tidak mengkonsumsi barang produksi tersebut akan tertarik dan bila konsumen baru itu merasa puas, maka barang produksi tersebut akan terus menerus dibeli dan kemungkinan besar konsumen baru itu juga akan memberitahu kepada orang lain yang belum mengkonsumsi barang produksi itu sehingga peminat barang tersebut semakin banyak.
Biasanya, proses produksi akan semakin besar seiring dengan peminat yang semakin banyak. Baik itu merupakan konsumen lama maupun konsumen baru yang tertarik pada barang tersebut. Ketika permintaan semakin meninggi, para produsen tidak boleh langsung merasa puas. Sebaliknya, para produsen tersebut haruslah terus memantau tingkat kesukaan pasar. Dengan selalu menjaga keaslian dan ciri khas barang produksi itu. Hal lain yang juga dapat dilakukan adalah dengan selalu melakukan survey dan inovasi-inovasi dan kreasi terbaru sehingga konsumen memiliki banyak pilihan. Dengan begitu, konsumen akan memiliki persepsi konsumsi yang baik sehingga dapat meneliti barang sebelum membelinya. Hal tersebut dapat mengurangi tingkat kekecewaan konsumen terhadap produsen dan juga dapat membuat konsumen menjadi pelanggan setia karena barang yang dibelinya memang diyakini dan telah dibuktikan memiliki mutu yang baik. Jika semua itu dijadikan suatu keseluruhan yang utuh, maka akan teciptalah simbiosis mutualisme antara produsen dan konsumen.
Tahap-tahap terjadinya proses pengambilan keputusan konsumen :
1. Seorang konsumen haruslah bisa mengenali barang yang dibutuhkan. Konsumen harus bisa membuat daftar kebutuhan dari mulai kebutuhan yang paling pokok. Kebutuhan pokok tersebut hendaknya didahulukan agar tidak terjadi konflik konsumsi. Contohnya : ketika seorang ibu hendak pergi berbelanja, dia harus mendahulukan membeli kebutuhan pokok pangan dibandingkan barang elektronik yang kurang dibutuhkan atau barang yang tingkat kedaruratannya lebih rendah.
2. Sebelum konsumen membeli barang produksi yang dibuthkannya, konsumen tersebut haruslah mengadakan riset sederhana tentang barang yang akan dibelinya. Apakah sudah memnuhi standar aman konsumsi atau belum. Konsumen dapat juga mengambil referensi tentang barang yang akan dibelinya dari berbagai media, misalnya saja media elektronik, media cetak, melalui kerabat atau teman sejawat, bahkan dari konsumen yang lebih dulu mengkonsumsi barang produksi itu.
3. Setelah riset sederhana dilakukan, maka konsumen dapat melakukan evaluasi dari barang yang akan dibelinya, sehingga konsumen dapat mempertimbangkan dampak yang akan ada terhadap dirinya maupun keluarganya setelah mengkonsumsi barang.
4. Dalam memutuskan barang yang akan dibeli, konsumen harus dapat melihat manfaat yang didapatkannya dalam jangka panjang sehingga tidak ada penyesalan dan jika kepuasan konsumen dapat tercapai konsumen dapat memiliki pengharapan yang lebih besar terhadap produsen barang tersebut dan bahkan konusmen itu juga dapat mengajak orang-orang yang dikenalnya untuk mengkonsumsi barang itu sehingga peminat produk tersebut menjadi lebih banyak.
Daftar Pustaka
Setiadi, N. J. 2003. Perilaku konsumen : konsep dan implikasi. Jakarta : Prenada media.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar