WELCOME TO LuKiViKy`s WoRLd !!!!!!!

Mencoba Untuk Menulis,,Mengungkapkan Isi Hati n Pikiran,,, so,, Have Fun With This By Reading,,Sharing,,n Giving Advices or Comments.. DANKE...THANK YOU!!!

Jumat, 26 November 2010

8 TIPS IHSAN dan ITSAR

1. Ihsan itu berbuat sesuatu dengan sempurna
2. Ingatlah, Allah-lah tujuan kita berbuat
3. Ingat juga, keuntungan dari berbuat ihsan untuk kamu
4. Keihsanan kamu akan menyenangkan orang lain
5. Itsar itu mendahulukan orang lain
6. Orang lain lebih membutukan daripada kita
7. Berbuat itsar itu ga ada ruginya
8. Dengan itsar, dapat mempererat silaturahim
from my calendar

8 TIPS AMANAH

1. Kalalu berjanji, ditepati
2. Kalau dipercaya, tidak berkhianat
3. Kalau bicara tidak berdusta
4. Kalau memimpin, tanggung jawablah
5. Kalau berhutang, cepat dibayar yaa..
6. Ingatlah Allah, kamu pasti bisa amanah
7. Kalau dititipkan sesuatu, segera sampaikan
8. Tenang, masih ada harapan kamu jadi amanah
from my calendar

8 TIPS ISTIQAMAH

1. Istiqamah itu teguh pendirian
2. Gak perlu balik ke masa lalu
3. Masa lalu hanya untuk dijadikan pelajaran
4. Majulah ke depan, banyak cita-cita menanti
5. Istiqamah itu karunia dari Allah
6. Bersyukurlah keistiqamahan kita di jalan kebaikan
7. Orang-orang terdekat kamu senang dengan pilihan kamu
8. Jangan tergoda dengan kesenangan sesaat

8 TIPS SYUKUR

1. Temukan kelebihan yang ada pada dirimu
2. Jadikanlah kelebihanmu sebagai modal yang berharga
3. Jangan sedih dengan apa yang tidak/belum kamu miliki
4. Terimalah dirimu apa adanya
5. Tak ada manusia yang sempurna kecuali Nabi Muhammad SAW
6. Setiap Orang pasti punya kelebihan dan kekurangan
7. Yang ada pada dirimu, belum tentu dimiliki orang lain
8. Allah akan melipatgandakan karunia orang-orang yang bersyukur

8 TIPS IKHLAS

1. Berbesar hati menerima takdir
2. Ikhlas bikin perbuatan jadi sempurna
3. Ikhlas saja kalau kebaikan kamu dicemooh
4. Tetap ikhlas walau orang tidak memuji kamu
5. Cintailah orang tuamu dengan ikhlas
6. Jangan kecewa ketika kebaikanmu tak berbalas
7. Jaga keikhlasan kamu dengan merahasiakan kebaikan
8. Allah meninggikan derajat orang yang menjaga keikhlasan
from my calendar

Minggu, 21 November 2010

Tugas 9 Psi. Konsumen - Pengaruh Pengetahuan terhadap perilaku konsumen - Luki Viky Desha - 10507145 - 4 PA 04

PENGARUH PENGETAHUAN TERHADAP PERILAKU KONSUMEN
A. PENGETAHUAN
Secara umum, pengetahuan dapat didefinisikan sebagai informasi yang disimpan di dalam ingatan. Himpunan bagian dari informasi total yang relevan dengan fungsi konsumen didalam pasar disebut pengetahuan konsumen.
Psikolog kognitif menyatakan bahwa ada 2 jenis pengetahuan dasar :
1. Pengetahuan deklaratif : melibatkan fakta subjektif yang sudah diketahui.
2. Pengetahuan prosedural : mengacu pada pengertian bagaimana fakta ini dapat digunakan.
Fakta ini bersifat subjektif dalam pengertian bahwa fakta tersebut tidak perlu sesuai dengan realitas objektif. Contoh : konsumen hanya menjadikan harga sebagai kualitas dari suatu produk, misalnya saja konsumen beranggapan bahwa produk dengan harga yang mahal sudah pasti memiliki mutu yang baik padahal sebagai konsumen, seseorang haruslah teliti dalam memilih barang yang akan digunakannya.
Pengetahuan deklaratif dibagi menjadi 2 kategori :
a. Pengetahuan episodik : melibatkan pengetahuan yang dibatasi dengan lintasan waktu. Contoh : wanita yang selalu membeli pakaian sekali dalam 1 bulan.
b. Pengetahuan semantik : mengandung pengetahuan yang digeneralisasikan yang memberikan arti bagi kehidupan seseorang.
Pengetahuan konsumen dibagi dalam 3 bidang umum :
1. Pengetahuan produk : bagaimana konsumen memahami seluk beluk dari barang yang akan dibelinya.
2. Pengetahuan pembelian : bagaimana pengaturan konsumen dalam membeli suatu barang, perhatian akan harga akan sangat diperhatikan.
3. Pengetahuan pemakaian : konsumen harus mengerti tentang kegunaan, kelebihan, dan akibat dari barang yang akan dipakainya.
B. PENGETAHUAN PRODUK
Mencakupi :
1. Kesadaran akan kategori dan merek produk dalam kategori produk.
2. Terminologi produk (batasan dan isi produk).
3. Atribut / ciri produk
4. Kepercayaan tentang kategori produk secara umum dan merek secara spesifik.
Informasi tentang pengetahuan produk dapat dianalisis dari kesadaran konsumen dan citra dari merek.
- Analisis Kesadaran Merupakan rancangan untuk menilai kesadaran merek adalah ukuran kesadaran “puncak pikiran”. Merek yang akrab dengan konsumen merupakan perangkat kesadaran (awareness set). Jika konsumen telah akrab dengan suatu merek, maka akan sangat mudah jika kita meminta konsumen tersebut apa yang menjadi merek yang terkenal dari suatu produk. Akan lebih sulit menjual atau memasarkan produk yang belum dikenal. Pengenalan merek ini bisa dimulai dari iklan. Karena iklan yang dibuat dengan sedemikian rupa oleh produsen secara tidak langsung dapat meningkatkan kesadaran konsumen akan suatu produk.
Contoh : konsumen dengan mudah menyebutkan merek minuman dari suatu label karena iklannya yang menarik baik dari segi penampilan/campuran warna, maupun dari bintang iklan dari iklan tersebut yang merupakan idola dari konsumen.
- Analisis Citra
Analisis citra adalah pemeriksaan pengetahuan konsumen mengenai sifat objek. Dapat juga diartikan sejauh mana konsumen mengerti tentang suatu produk baik dari merek, maupun berbagai hal yang berkaitan dengan produk tersebut. Citra suatu merek juga ditentukan dari bagaimana produsen dapat memahami kepercayaan konsumen dari suatu produk. Produsen dapat meminta subjek untuk menilai suatu produk dengan menggunakan skala minat.
Contoh : produsen kecap yang menempatkan produknya sebagai kecap terbaik dibandingkan produk kecap lain yang ditonjolkan dari segi pemasaran yang menyatakan bahwa kecap tersebut sudah digunakan sejak berpuluh-puluh tahun, atau dari segi rasa yang dapat memberikan rasa yang lebih nikmat pada masakan dibanding kecap lain, maupun dari segi warna kecap yang lebih hitam dan lebih kental.
C. PENGETAHUAN HARGA
Pengetahuan harga merupakan aspek yang patut mendapat perhatian khusus dari konsumen. Harga terbagi menjadi 2 : harga absolut, merupakan harga yang sudah pasti (contoh : harga 1 botol minyak wangi A Rp.10.000). sedangkan harga relatif ( contoh : apakah harga 1 botol minyak wangi A lebih tinggi dibanding minyak wangi B, atau harga di toko C lebih tinggi dibanding toko D).
Konsumen haruslah bisa memperikirakan harga barang sebelum membelinya. Dengan menaksir harga, konsumen akan dapat belanja dengan lebih cermat dan hemat. Jika pengetahuan tentang harga sangat rendah, produsen atau pemasar dapat mengeksploitasi harga dengan menaikkan harga menjadi lebih tinggi sehingga dapat merugikan konsumen secara tidak langsung.
D. PENGETAHUAN PEMBELIAN
Pengetahuan pembelian mencakupi bermacam potongan informasi yang dimiliki konsumen yang berhubungan erat dengan pemerolehan produk.
- Dimana membeli
Dimana tempat konsumen membeli suatu barang merupakan hal yang mendasar sebelum mengambil keputusan untuk membeli barang. Banyak sekali tempat yang dapat digunakan untuk membeli barang kebutuhan seseorang, contohnya saja jika seorang wanita ingin membeli minyak wangi, ia dapat membeli di pasar tradisional, supermarket, warung, ataupun langsung pada distributornya.
Konsumen harus dapat menentukan dimana dia dapat membeli barang yang dibutuhkannya dengan tepat. Karena persaingan yang ketat, banyak tempat yang menawarkan berbagai penawaran khusus. Jangan sampai konsumen terbuai oleh penawaran khusus tersebut yang belum tentu dapat menguntungkan konsumen itu sendiri. Pengetahuan tentang dimana membeli sangatlah penting. Contohnya saja jika kita sedang terburu-buru untuk pergi ke suatu acara penting, sementara kita membutuhkan suatu barang yang terdapat di supermarket, kita harus mengerti dulu dibagian mana kita akan mendapatkan barang yang kita butuhkan.
Jika kita baru pertama kali mendatangi supermarket tersebut, hendaknya kita membaca informasi tentang bagian-bagian dari tempat produk yang biasanya sudah ditempel ditiap rak. Jika itu membutuhkan waktu yang lama, sebaiknya langsung kita tanyakan kepada penjaga dari supermarket tersebut.
- Kapan membeli
Konsumen yang tahu bahwa suatu produk akan dijual selama waktu-waktu tertentu biasanya akan menunda pembelian hingga waktu itu tiba. Banyak konsumen tidak langsung membeli produk yang baru keluar karena mereka percaya bahwa harganya akan turun dalam beberapa waktu kedepan.
Contoh : jika HP merek N baru meluncurkan model terbarunya, seorang pelajar tidak akan langsung membeli HP tersebut, melainkan menunggu hingga beberapa waktu kedepan untuk membelinya dengan harapan harganya akan lebih murah.
E. PENGETAHUAN PEMAKAIAN
Mencakup informasi yang tersedia di dalam ingatan mengenai bagaimana suatu produk dapat digunakan dan apa yang diperlukan agar benar-benar tepat menggunakan produk itu. Konsumen harus dapat berhati-hati dan dapat menyeleksi suatu barang berdasarkan kegunaannya dan manfaat dan akibatnya. Pengetahuan pemakaian yang baik dan benar dapat menghindarkan konsumen dari segala bahaya yang tidak diinginkan sehingga dapat meminimalisir tingkat kecelakaan yang dapat ditimbulkan dari ketidaktahuan pemakaian suatu barang.
DAFTAR PUSTAKA
Setiadi, N. J. 2003. Perilaku konsumen : konsep dan implikasi. Jakarta : Prenada media.
Engel, J. F. 2000. Perilaku Konsumen. Jakarta : Binarupa Aksara.

Selasa, 16 November 2010

Tugas 8 Psi. Konsumen - Keterlibatan dan Motivasi - Luki Viky Desha - 10507145 - 4 PA 04

KETERLIBATAN dan MOTIVASI MOTIVASI
Memahami perilaku konsumen dan mengenal pelanggan adalah tugas penting bagi produsen, oleh karena itu, produsen harus memiliki taktik jitu dalam strategi pemasarannya. Motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti dorongan atau menggerakkan. Motivasi menjadi penting karena motivasi merupakan hal yang menyebabkan, menyalurkan dan mendukung perilaku manusia. Motivasi semakin penting agar konsumen mendapatkan tujuan yang diinginkannya secara optimal.
Menurut American Encyclopedia, motivasi adalah kecenderungan dalam diri seseorang yang membangkitkan topangan dan tindakan. Motivasi meliputi factor kebutuhan biologis dan emosional yang hanya dapat diduga dari pengamatan tingkah laku manusia.
Menurut Merle J. Moskowits, motivasi secara umum didefinisikan sebagai insiasi dan pengarahan tingkah laku dan pelajaran motivasi sebenarnya merupakan pelajaran tingkah laku.
Maka, dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah, pemberi daya poenggerak yang menciptakan kegaiahan seseorang agar meeka mau bekerjasama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala upayanya untuk mencapai kepuasan.
Perilaku yang termotivasi diprakarsai oleh pengaktifan kebutuhan atau pengenalan kebutuhan. Kebutuhan atau motif diaktifkan ketika ada yang diinginkan atau yang disukai. Karena ketidakcocokan ini meningkat, hasilnya adalah pengaktifan suatu kondisi kegairahan yang diacu sebagai dorongan (drive). Semakin kuat dorongan tersebut, maka semakin besar pula urgensi respon yang dirasakan.
Konsumen selalu dihadapkan pada persoalan biaya atau pengorbanan yang akan dikeluarkan dan seberapa penting produk yang dibutuhkan dan diinginkan. Oleh karena itu konsumen akan dihadapkan pada persoalan motivasi atau pendorong. Motivasi konsumen adlah keadaan di dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan guna mencapai suatu tujuan. Dinamika Proses Motivasi
Kebutuhan yang dirasakan dapat diaktifkan dengan cara yang berbeda. Manusia juga memiliki kapasitas utnuk membayangkan konsekuensi yang diinginkan dari tindakan tertentu. Contoh : ketika kita melewati took makanan yang menawarkan diskon harga, seketika itu juga kita dapat merasakan bahwa kita menjadi lapar. Kebutuhan yang diaktifkan akhirnya menjadi dieksporesikan dalam perilaku dan pembelian serta konsumsi dalam bentuk dua jenis manfaat yaitu manfaat utilitarian dan manfaat hedonic. • Manfaat utilitarian : merupakan atribut produk fungsional yang obejktif. • Manfaat hedonic : mencakupi respon emosional, kesenangan panca indera, mimpi, dan pertimbangan estetis.
Agar pemberian motivasi berjalan dengan lancar, maka harus ada proses motivasi: 1. Tujuan : perusahaan harus bisa menetukan terlebih dahulu tujuan yang ingin dicapai. 2. Mengetahui kepentingan : perusahaan harus bisa mengetahui keinginan konsumen tidak hanya dilihat dari kepentingan perushaan semata. 3. Komunikasi efektif : melakukan komunikasi dengan baik terhadap konsumen agar konsumen dapat mengetahui apa yang harus mereka lakukan dan apa yang bisa didapatkan. 4. Integrasi tujuan : proses motivasi perlu untuk menyatukan tujuan perusahaan dan tujuan kepentingan konsumen. 5. Fasilitas : perusahaan memberikan fasilits agar konsumen mudah mendapatkan barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Tujuan Motivasi Konsumen 1. Meningkatkan Kepuasan 2. Mempertahankan loyalitas 3. Efisiensi 4. Efektivitas 5. Mencipta suatu hubungan yang harmonis antara produsen dengan konsumen. Strategi yang digunakan untuk melacak kepuasan konsumen 1. Suara konsumen 2. Survei kepuasan pelanggan 3. Belanja acak 4. Analisa kehilangan pelanggan Asas motivasi Haruslah dapat meningkatkan produktivitas pembelian dan memberikan kepuasan kepada konsumen. • Asas Mengikutsertakan • Asas komunikasi • Asas pengakuan • Asas wewenang yang didelegasikan • Asas perhatian timbale balik KETERLIBATAN
Keterlibatan adalah tingkat kepentingan pribadi yang dirasakan dan atau minat yang dibangkitkan oleh stimulus di dalam situasi spesifik hingga jangkauan kehadirannya, konsumen bertindak dengan sengaja untuk meminimumkan resiko dan mamaksimumkan manfaat yang diperoleh dari pembelian dan pemakaian.
Keterlibatan mengacu pada persepsi konsumen tentang pentingnya arau relevansi personal suatu objek, kejadian, atau aktivitas. Konsumen yang melihat bahwa produk yang memiliki konsekuensi relevan secara pribadi dikatakan telibat dengan produk dan memiliki hubungan dengan produk tersebut. Fokus Keterlibatan
Beberapa konsumen terlniat dengan kegiatan yang berkaitan dengan pemasaran seperti mengumpulkan kupon diskon, belanja pakaian, mencari harga terendah, atau tawar menawar dengan penjual. Adalah penting bahwa pemasar dengan jelas mengidentifikasikan focus keterlibatan konsumen. Pemasar perlu mengetahui dengan cepat apa yang disebut sebagai relevan secara pribadi oleh konsumen : produk / merek, objek, perilaku, kejadian, situasi, lingkungan, atau beberapa bahkan semua hal diatas. Karena sebagian besar pemasar tertarik dengan keterlibatan konsumen dengan produk dan merek. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keterlibatan • Relevansi – Pribadi Intrinsik Mengacu pada pengetahuan arti akhir konsumen yang disimpan dalam ingatan. Konsumen mendapatkan pengetahuan arti-akhir ini melalui pengalaman masa lalu mereka terhadap suatu produk. Pada saat menggunakan suatu produk, konsumen belajar bahwa cirri produk tertentu memilikii konsekuensi yang dapat membantu mencapai tujuan dan nilai yang penting. • Relevansi Pribadi Situasional Ditentukan oleh aspek lingkungan fisik dan social yang ada disekitar kita yang dengan segera mengaktifkan konsekuensi dan nilai penting, sehingga membuat produk dan merek yang terlihat secara pribadi dan relevan. DAFTAR PUSTAKA
Setiadi, N. J. 2003. Perilaku konsumen : konsep dan implikasi. Jakarta : Prenada media.

Rabu, 10 November 2010

Tugas 5 Psi.Konsumen - PENGARUH PRIBADI, KELUARGA, dan RUMAH TANGGA dalam Strategi Pemasaran

PENGARUH PRIBADI, KELUARGA, dan RUMAH TANGGA dalam Strategi Pemasaran
A. Strategi Pemasaran
Pemasaran (Inggris: Marketing) adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia. Contohnya, seorang manusia membutuhkan air dalam memenuhi kebutuhan dahaganya. Jika ada segelas air maka kebutuhan dahaganya akan terpenuhi.
Namun manusia tidak hanya ingin memenuhi kebutuhannya namun juga ingin memenuhi keinginannya yaitu misalnya segelas air merek Aqua yang bersih dan mudah dibawa. Maka manusia ini memilih Aqua botol yang sesuai dengan kebutuhan dalam dahaga dan sesuai dengan keinginannya yang juga mudah dibawa.
Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price), pengiriman barang (place), dan mempromosikan barang (promotion).
Seseorang yang bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar. Pemasar ini sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak konsumen yang dituju.
Bauran pemasaran adalah empat komponen dalam pemasaran yang terdiri dari 4P yakni
• Product (produk)
• Price (harga)
• Place (tempat, termasuk juga distribusi)
• Promotion (promosi)
Pemasaran bukanlah ilmu pasti seperti keuangan, teori bauran pemasaran juga terus berkembang. Dalam perkembangannya, dikenal juga istilah 7P dimana 3P yang selanjutnya adalah People (Orang), Physical Evidence (Bukti Fisik), Process (Proses).
Pemasaran lebih dipandang sebagai seni daripada ilmu, maka seorang ahli pemasaran tergantung pada lebih banyak pada ketrampilan pertimbangan dalam membuat kebijakan daripada berorientasi pada ilmu tertentu.
Pandangan ahli ekonomi terhadap pemasaran adalah dalam menciptakan waktu, tempat dimana produk diperlukan atau diinginkan lalu menyerahkan produk tersebut untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen (konsep pemasaran). Metode pemasaran klasik seperti 4P di atas berlaku juga untuk pemasaran internet, meskipun di internet pemasaran dilakukan dengan banyak metode lain yang sangat sulit diimplementasikan diluar dunia internet.
Strategi pemasaran
Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan. Hal ini juga didukung oleh pendapat Swastha “Strategi adalah serangkaian rancangan besar yang menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan harus beroperasi untuk mencapai tujuannya.Sehingga dalam menjalankan usaha kecil khususnya diperlukan adanya pengembangan melalui strategi pemasarannya. Karena pada saat kondisi kritis justru usaha kecillah yang mampu memberikan pertumbuhan terhadap pendapatan masyarakat.
Pemasaran Menurut W.Y.Stanton pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun potensial.
Berdasarkan definisi di atas, proses pemasaran dimulai dari menemukan apa yang diinginkan oleh konsumen. Yang akhirnya pemasaran memiliki tujuan yaitu :
1. Konsumen potensial mengetahui secara detail produk yang kita hasilkan dan perusahaan dapat menyediakan semua permintaan mereka atas produk yang dihasilkan.
2. Perusahaan dapat menjelaskan secara detail semua kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran. Kegiatan pemasaran ini meliputi berbagai kegiatan, mulai dari penjelasan mengenai produk, desain produk, promosi produk, pengiklanan produk, komunikasi kepada konsumen, sampai pengiriman produk agar sampai ke tangan konsumen secara cepat.
3. Mengenal dan memahami konsumen sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya.
Pada umumnya kegiatan pemasaran berkaitan dengan koordinasi beberapa kegiatan bisnis. Strategi pemasaran ini dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :
1. Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan masyarakat
2. Faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/hukum, teknologi/fisik dan sosial/budaya.
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan untuk pemasaran : Dari sudut pandang penjual :
1. Tempat yang strategis (place),
2. Produk yang bermutu (product),
3. Harga yang kompetitif (price), dan
4. Promosi yang gencar (promotion).
Dari sudut pandang konsumen :
1. Kebutuhan dan keinginan konsumen (customer needs and wants),
2. Biaya konsumen (cost to the customer),
3. Kenyamanan (convenience), dan
4. Komunikasi (comunication).
Dari apa yang sudah dibahas di atas ada beberapa hal yang dapat disimpulkan, bahwa pembuatan produk atau jasa yang diinginkan oleh konsumen harus menjadi fokus kegiatan operasional maupun perencanaan suatu perusahaan. Pemasaran yang berkesinambungan harus adanya koordinasi yang baik dengan berbagai departemen (tidak hanya di bagian pemasaran saja), sehingga dapat menciptakan sinergi di dalam upaya melakukan kegiatan pemasaran.
FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRATEGI PEMASARAN
A. RENCANA STRATEGI PERUSAHAAN
Satu diantara berbagai tujuan perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang optimal dari kegiatannya sehari-hari, khususnya kegiatan pemasaran. Untuk menjalankan kegiatan pemasaran tersebut dengan baik, dan sesuai dengan sasaran yang diharapkan, perusahaan harus menerapkan suatu strategi yang tepat sesuai dengan lingkungan pemasaran perusahaannya.
Lingkungan pemasaran suatu perusahaan terdiri dari para pelaku dan kekuatan-kekuatan yang berasal dari luar fungsi manajemen pemasaran perusahaan yang mempengaruhi kemampuan manajemen pemasaran untuk mengembangkan dan mempertahankan transaksi yang sukses dengan para pelanggan sasarannya. Keberhasilan strategi pemasaran yang diterapkan oleh perusahaan tergantung pada analisa dan pengamatan yang cermat oleh perusahaan terhadap faktor-faktor yang dapat mempengaruhi strategi pemasaran perusahaan.
Strategi pemasaran adalah logika pemasaran, dan berdasarkan itu, unit bisnis diharapkan untuk mencapai sasaran-sasaran pemasarannya. Strategi pemasaran perusahaan terdiri dari pengambilan keputusan tentang biaya pemasaran dari perusahaan, bauran pemasaran, dan alokasi pemasaran dalam hubungannya dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dalam kondisi persaingan.
Strategi pemasaran menyeluruh perusahaan tercermin dalam rencana strategi pemasaran perusahaan ( Corporate Marketing Plan ) yang disusun. Rencana strategi pemasaran perusahaan adalah suatu rencana pemasaran jangka panjang yang bersifat menyeluruh dan strategis, yang merumuskan berbagai strategi dan program pokok dibidang pemasaran perusahaan pada suatu jangka waktu tertentu dalam jangka panjang dimasa depan.
Ciri penting tencana strategis pemasaran perusahaan ini adalah sebagai betikut:
a. Titik - tolak penyusunannya melihat perusahaan secara keseluruhan
b. Diusahakan dampak kegiatan yang direncanakan bersifat menyeluruh
c. Dalam penyusunannya diusahakan untuk memahami kekuatan yang mempengaruhi perkembangan perusahaan
d. Jadual waktu / timing yang ditentukan adalah yang sesuai dan mempertimbangkan fleksibilitas dalam menghadapi perubahan, dan
Penyusunan rencana dilakukan secara realistis dan relevan dengan lingkungan yang dihadapi. Produsen juga seharusnya memperhatikan bagaimana kebutuhan konsumen secara pribadi dan rumah tangganya. Produsen harus teliti menganalisis bagaimana pengaruh dari pemasaran terhadap proses pembelian.
DAFTAR PUSTAKA
William, J. Prinsip Pemasaran. (1986). Erlangga. Jakarta.
http://id.wikipedia.org/wiki/Pemasaran

Tugas 2 Psi. Konsumen - Perilaku Konsumen

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Dalam mekanisme konsumen, pastinya ada berbagai hal yang dapat berpengaruh dalam timbulnya perilaku konsumen itu sendiri. Berbagai hal dapat menjadi faktor kuat munculnya perilaku kebutuhan konsumsi bagi setiap individu yang hidup. Dari berbagai faktor yang ada akan dijelaskan sebagai berikut :
Pengaruh lingkungan, terdiri dari budaya, kelas sosial, keluarga dan situasi. Sebagai dasar utama perilaku konsumen adalah memahami pengaruh lingkungan yang membentuk atau menghambat individu dalam mengambil keputusan berkonsumsi mereka.
Perbedaan dan pengaruh individu, terdiri dari motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup, dan demografi. Perbedaan individu merupkan faktor internal (interpersonal) yang menggerakkan serta mempengaruhi perilaku.
Proses psikologis, terdiri dari pengolahan informasi, pembelajaran, perubahan sikap dan perilaku. Ketiga faktor tersebut menambah minat utama dari penelitian konsumen sebagai faktor yang turut mempengaruhi perilaku konsumen dalam penambilan keputusan pembelian.
Faktor yang mendasar lainnya yang juga sangat mempengaruhi munculnya perilaku konsumen adalah :
a. Faktor-faktor kebudayaan
Faktor-faktor kebudayaan berpengaruh luas dan mendalam terhadap perilaku konsumen.
Kebudayaan
Adalah faktor penentu keinginan dan perilaku seseorang yang paling mendasar. Jika makhluk yang lebih rendah perilakunya sebagian besar diatur oleh naluri, maka perilaku manusia sebagian besar adalah dipelajari.
Anak yang dibesarkan dalam sebuah masyarakat mempelajari seperangkat nilai dasar, persepsi, preferensi, dan perilaku melalui sebuah proses sosialisasi yang melibatkan keluarga dan berbagai lembaga penting lainnya. Karena itu, seseorang anak yang dibesarkan dalam kebudayaan tertentu akan mempunyai nilai-nilai kebudayaan tertentu pula. Kelas Sosial
Sebenarnya, semua masyarakat manusia menampilkan lapisan-lapisan sosial. Lapisan-lapisan sosial ini kadang-kadang berupa sebuah sistem kasta dimana para anggota kasta yang berbeda memikul peranan tertentu dan mereka tak dapat mengubah keanggotaan kastanya. Malah lebih sering lapisan sosial itu berbentuk kelas sosial. Kelas sosial adalah sebentuk kelompok yang relatif homogen dan bertahan lama dalam sebuah masyarakat yang tersusun dalam sebuah urutan jenjang dan para anggota dalam setiap jenjang itu memiliki nilai, minat dan tingkah laku sama.
b. Faktor-Faktor Sosial Perilaku seorang konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti kelompok referensi keluarga, status, dan peranan sosial. Kelompok Referensi
Perilaku seseorang amat dipengaruhi oleh berbagai kelompok-kelompok yang memberikan pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang. Keluarga
Para anggota keluarga dapat mempengaruhi dengan kuat terhadap perilaku membeli. Kita dapat membedakan dua maaca keluarga dalam kehidupan pembeli. Pertama, keluarga sebagai sumber orientasi yang terdiri dari orangtua. Kedua, keluarga sebagai sumber keturunan, disani adanya hubungan yang saling mempengaruhi (suami-istri dan anak). Peranan dan Status
Sepanjang kehidupan, seseorang terlibat dalam beberapa kelompok, yaitu : keluarga, klub dan organisasi. Kedudukan seseorang dalam setiap kelompok dapat diartikan sebagai Peranan dan Status.
c. Faktor Pribadi Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh ciri-ciri kepribadiannya, termasuk usia dan daur hidupnya, pekerjaannya, kondisi ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri.
a. Situasi Ekonomi
Keadaan ekonomi seseorang akan mempengaruhi pilihan produk, contohnya rolex diposisikan konsumen kelas atas sedangkan timex dimaksudkan untuk konsumen menengah. Situasi ekonomi seseorang amat sangat mempengaruhi pemilihan produk dan keputusan pembelian pada suatu produk tertentu.
b. Pola Hidup
Pola kehidupan seseorang yang diekspresikan dalam aktivitas, ketertarikan, dan opini orang tersebut. Orang-orang yang datang dari kebudayaan, kelas sosial, dan pekerjaan yang sama mungkin saja mempunyai gaya hidup yang.
c. Kepribadian dan Konsep diri
Personality adalah karakteristik unik dari psikologi yang memimpin kepada kestabilan dan respon terus menerus terhadap lingkungan orang itu sendiri, contohnya orang yang percaya diri, dominan, suka bersosialisasi, otonomi, defensif, mudah beradaptasi, agresif. Tiap orang memiliki gambaran diri yang kompleks, dan perilaku seseorang cenderung konsisten dengan konsep diri tersebut.
d. Umur dan Kebutuhan
Orang-orang merubah barang dan jasa yang dibeli seiring dengan siklus kehidupannya. Rasa makanan, baju-baju, perabot, dan rekreasi seringkali berhubungan dengan umur, membeli juga dibentuk oleh family life cycle. Faktor-faktor penting yang berhubungan dengan umur sering diperhatikan oleh para pelaku pasar. Ini mungkin dikarenakan oleh perbedaan yang besar dalam umur antara orang-orang yang menentukan strategi marketing dan orang-orang yang membeli produk atau servis.
e. Pekerjaan
Pekerjaan seseorang mempengaruhi barang dan jasa yang dibeli. Contohnya, pekerja konstruksi sering membeli makan siang dari catering yang datang ke tempat kerja. Bisnis eksekutif, membeli makan siang dari full service restoran, sedangkan pekerja kantor membawa makan siangnya dari rumah atau membeli dari restoran cepat saji terdekat.
Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian menurut Schiffman, Kanuk (2004, p.547) adalah pemilihan dari dua atau lebih alternatif pilihan keputusan pembelian, artinya bahwa seseorang dapat membuat keputusan, haruslah tersedia beberapa alternatif pilihan. Keputusan untuk membeli dapat mengarah kepada bagaimana proses dalam pengambilan keputusan tersebut itu dilakukan. Bentuk proses pengambilan keputusan tersebut dapat digolongkan sebagai berikut:
1. Fully Planned Purchase, baik produk dan merek sudah dipilih sebelumnya. Biasanya terjadi ketika keterlibatan dengan produk tinggi (barang otomotif) namun bisa juga terjadi dengan keterlibatan pembelian yang rendah (kebutuhan rumah tangga). Planned purchase dapat dialihkan dengan taktik marketing misalnya pengurangan harga, kupon, atau aktivitas promosi lainnya.
2. Partially Planned Purchase, bermaksud untuk membeli produk yang sudah ada tetapi pemilihan merek ditunda sampai saat pembelajaran. Keputusan akhir dapat dipengaruhi oleh discount harga, atau display produk
3. Unplanned Purchase, baik produk dan merek dipilih di tempat pembelian. Konsumen sering memanfaatkan katalog dan produk pajangan sebagai pengganti daftar belanja. Dengan kata lain, sebuah pajangan dapat mengingatkan sesorang akan kebutuhan dan memicu pembelian.
DINAMIKA PSIKOLOGIS PERILAKU KONSUMEN
Pilihan seseorang sebelum melakukan perilaku konsumen sangatlah dipengaruhi oleh empat faktor psikologis utama, yaitu : motivasi, persepsi belajar, kepercayaan dan sikap.
1. Motivasi
Seperti yang diterangkan oleh teori Robert Maslow: Dimulai dengan kebutuhan-kebutuhan fisiologis (lapar, haus), disusul kebutuhan-kebutuhan keselamatan (perasaan aman, perlindungan), kemudian kebutuhan-kebutuhan sosial (perasaan menjadi anggota lingkungan dan dicintai), selanjutnya kebutuhan-kebutuhan untuk dihargai (harga diri, pengakuan, status) dan mengkerucut ke kebutuhan-kebutuhan pernyataan diri (pengembangan dan perwujudan diri).
2. Persepsi
Fenomena yang ditangkap oleh panca indera dan dimaknai oleh pikiran. Bagaimana seseorang tersebut dapat mendeskripsikan dirinya melalui sebuah pemikiran yang sistematis sebelum dia melakukan suati perilaku konsumsi. Biasanya persepsi ini dipengaruhi dengan bagaimana pengalaman hidup tentang kebutuhan-kebutuhan yang dia perlukan untuk hidupnya.
3. Belajar
Sewaktu orang berbuat, mereka belajar. Belajar menggambarkan perubahan dalam perilaku seseorang individu yang bersumber dari pengalaman. Seiring berjalannya waktu dan bertambahnya usia, maka seseorang haruslah semakin matang dan semakin bijak dalam melakukan perilaku konsumen dikarenakan selalu bertambahnya ilmu pembelajaran yang didapat olehnya dari berbagai pengalaman yang didapatnya.
4. Kepercayaan dan Sikap
Melalui perbuatan dan belajar, orang memperoleh kepercayaan dan sikap. Kepercayaan adalah gagasan deskriptif yang dianut oleh seseorang tentang sesuatu. Sebuah sikap, menggambarkan penilaian kognitif yang baik maupun tidak baik, perasaan-perasaan emosional dan kecenderungan berbuat yang bertahan selama waktu tertentu terhadap beberapa obyek atau gagasan.

Minggu, 07 November 2010

Tugas 7 Psi. Konsumen - Perbedaan Individu - Luki Viky D - 4 PA 04 - 10507145

PERBEDAAN INDIVIDU
• Konsumen dan Proses Pertukaran
Didalam kegiatan konsumsi, pastinya ada proses pertukaran barang atau jual beli. Dalam prosesnya, segala pihak yang terkait didalam proses ini haruslah mengerti tentang bagaimana tata cara yang baik agar terjadi kesesuaian antara pihak konsumen dan produsen. Setiap produsen haruslah mengetahui bahwa dasar kebutuhan dari setiap individu itu pasti berbeda. Meski demikian, produsen itu haruslah bersikap cermat dalam membaca situasi dan kondisi yang tengah dihadapi oleh pasar. Produsen harus dapat menemukan titik temu dimana aspirasi dari keinginan konsumen bisa terpenuhi dengan membuat barang produksi yang kreatif dan inovatif sehingga menimbulkan minat konsumen untuk memebli.
Pihak-pihak yang terlibat dalam proses pertukaran konsumen harus dapat berharap agar: - Barang dan jasa yang ditawarkan aman dan sesuai dengan kegunaan yang mereka inginkan. - Komunikasi tentang barang dan jasa yang ditawarkan tidak menipu baik dari segi mutu maupun harga. - Semua pihak bermaksud untuk memenuhi kewajiban mereka, baik itu finansial maupun yang lainnya, dengan niat baik; dan - Metode internal yang memadai tersedia bagi penyesuaian dan/atau kompensasi yang wajar atas keluhan mengenai pembelian.
• Sumber Daya Ekonomi
Dalam proses konsumsi, seseorang haruslah memiliki dana yang cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumsinya. Jika tidak memiliki dana yang cukup, proses konsumsi tidak dapat berjalan. Pada zaman sekarang ini sangat sedikit sekali yang masih melakukan kegiatan barter (menukar suatu barang untuk ditukar dengan barang yang kita butuhkan) dikarenakan sebagian besar produsen membutuhkan uang agar proses produksinya bisa tetap berjalan dengan lancar juga untuk memenuhi kebutuhan pribadi dirinya sendiri.
Konsumen harus berusaha bagaimana agar kebutuhan ekonominya tercukupi. Hal ini dapat dilakukan dengan bekerja. Pekerjaan yang ada pada saat ini sangatlah beragam. Mulai dari bekerja di kantor, berjualan, membuka usaha (wiraswasta), mengajar, dan sangat beragam sekali pekerjaan yang ada. Hal ini menimbulkan adanya sumber daya ekonomi yang terus berlanjut. Jika sumber daya ekonomi ini terus berjalan, maka proses konsumsi dan produksi juga akan semakin berkembang.
Sumber pendapatan memang sangat berpengaruh dalam proses pembelian oleh konsumen. Pada saat ini, uang menjadi hal yang utama untuk melakukan pembelian. Meskipun begitu, bagi konsumen yang memiliki pendapatan lebih dapat menggunakan alternatif lain, contohnya kartu kredit.
Hal ini yang harus menjadi perhatian dari produsen. Produsen harus bisa membuat suatu barang produksi yang bisa dijangkau oleh konsumen baik dari segi mutu terutama harga. Jika produsen membuat barang produksi dengan harga yang tidak terjangkau, maka kemungkinan besar konsumen dengan tingkat ekonomi menengah kebawah tidak memiliki minat dengan barang tersebut dan berusaha untuk mencari barang lain dengan harga yang lebih terjangkau.
• Sumber Daya Temporal
Waktu juga merupakan variabel yang penting dalam memahami perilaku konsumen. Karena semakin hari, konsumen jarang memiliki waktu senggan karena disibukkan oleh berbagai aktifitas yang ada. Produk yang diklasifikasikan menurut waktu disebut barang waktu. Barang yang menggunakan waktu dalam pemakaiannya seperti : menonton tv, bermain bola, tidur, memasak, dll. Ada juga barang produksi yang digunakan untuk menghemat waktu yang dimiliki oleh konsumen seperti : oven/microwave, mesin cuci, fast food, dsb.
• Sumber Daya Kognitif
Sumber daya kognitif menggambarkan kapasitas mental yang tersedia yang digunakan untuk menjalankan berbagai kegiatan untuk mengolah informasi. Alokasi kapasitas kognitif disebut perhatian (attention). Perhatian terdiri dari 2 dimensi : 1. Arahan yang menggambarkan fokus perhatian, 2. Intensitas mengacu pada kapasitas yang difokuskan pada arahan tertentu.
Karena kapasitas tersebut terbatas, maka orang harus selektif dalam apa yang mereka perhatikan dan berapa banyak perhatian dialokasikan selama pengolahan informasi.
DAFTAR PUSTAKA Basu, Swastha. (1999). Manajemen Pemasaran, Edisi Kedua Cetakan Pertama. Penerbit Liberty : Yogyakarta. Boyd, Harperiw Walker. (2000). Manajemen Pemasaran : Suatu pendekatan Strategi dengan Orientasi Global, Edisi Kedua. Erlangga : Jakarta. Chuks, Williams. (2001). Manajemen Pemasaran. Selemba Empat : Jakarta.

Senin, 01 November 2010

WELCOME NOVEMBER!!!!!!

WELCOME NOVEMBER!!!!
Smoga bulan baru ini menjadi bulan yang penuh berkah dari Allah,,, jadi aq makin sukses dalam kuliah,, pekerjaan,, tugas,,, ibadah,,, dan smuanya dehhh pkok`y,,,, moga aq jd mkin baik dalam segala hall,,
smoga WIsh List aq bsa tcapai sedikit2,,,hehe,,,
moga juga INDONESIA ku makin jaya,, makin dewasa dan kuat dalam menghadapi cobaan yang datang bertubi-tubi,,, moga semua bencana itu akan segera berakhir,, amiennn,,,

Tugas 6 Psi. Konsumen - Pengaruh Situasi Konsumsi - Luki Viky D - 4 PA 04 - 10507145

PENGARUH SITUASI KONSUMEN
A. Jenis-jenis Situasi Konsumen
- Komunikasi : suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi di antara keduanya.Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. pabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu.Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.
Komponen Komunikasi :
• Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.
• Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain.
• Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepada komunikan. dalam komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara.
• Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain
• Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikannya.
• Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana komunikasi itu akan dijalankan ("Protokol")
- Pembelian : adanya penukaran benda dengan harta (uang).
a. Berdasarkan Objeknya
Jual beli berdasarkan objek dagangnya terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:
1) Jual beli umum, yaitu menukar uang dengan barang.
2) Jual beli as-Sharf (Money Changer), yaitu penukaran uang dengan uang.
3) Jual beli muqayadhah (barter), yaitu menukar barang dengan barang.
b. Berdasarkan Standardisasi Harga
1) Jual Beli Bargainal (tawar menawar), yaitu jual beli di mana penjual tidak memberitahukan modal barang yang dijualnya.
2) Jual Beli Amanah, yaitu jual beli di mana penjual memberitahukan modal barang yang dijualnya.
Dengan dasar ini, jual beli ini terbagi menjadi tiga jenis:
a) Jual beli murabahah, yaitu jual beli dengan modal dan keuntungan yang diketahui.
b) Jual beli wadhi’ah, yaitu jual beli dengan harga di bawah modal dan kerugian yang diketahui.
c) Jual beli tauliyah, yaitu jual beli dengan menjual barang sama dengan harga modal, tanpa keuntungan atau kerugian.
Ditinjau dari cara pembayaran, jual beli dibedakan menjadi empat macam:
1) Jual beli dengan penyerahan barang dan pembayaran secara langsung (jual beli kontan).
2) Jual beli dengan pembayaran tertunda (jual beli nasi’ah).
3) Jual beli dengan penyerahan barang tertunda.
4) Jual beli dengan penyerahan barang dan pembayaran sama-sama tertunda.
PENGARUH SITUASI KONSUMEN
Dalam melakukan transaksi pembelian dalam perilaku konsumen, faktor yang mempengaruhinya antara lain adalah faktor situasi. Contohnya saja :
1. situasi kebutuhan sehari-hari.
Merupakan dimana seseorang berhadapan dengan keadaan yang membutuhkan suatu barang produksi untuk di konsumsi. Situasi ini merupakan hal yang rutin dan terkadang sifatnya harus dipenuhi. Contohnya adalah kebutuhan pangan sehari-hari karena setiap harinya seseorang membutuhkan makan untuk bekerja, juga sandang untuk dipakai setiap harinya, dan papan untuk berteduh dan melakukan aktifitas pribadi.
2. Situasi keuangan.
Situasi dimana seseorang memiliki atau tidak memiliki cukup uang untuk membeli sesuatu. Jika seseorang memiliki uang yang cukup atau bahkan lebih, maka dia dapat membeli kebutuhan dasar yang diperlukannya dan mungkin juga dapat membeli barang tambahan yang sifatnya tidak terlalu mendesak. Orang yang memiliki kondisi keuangan berlebih juga dapat membeli barang dari mulai yang murah bahkan yang mahal. Sedangkan seseorang yang memiliki uang yang cukup bahkan kurang, haruslah memiliki daftar dari apa yang ingin dibelanjakannya agar kebutuhan dasarnya dapat dijangkau. Jika seseorang dengan keuangan yang kurang cukup tidak pintar dalam mengelola keuangannya, maka akan berakibat fatal bagi hidupnya.
3. Situasi interaksi
Orang dalam membeli sesuatu dikarenakan kebutuhan yang diperlukannya. Tapi terkadang ada juga seseorang yang membeli suatu barang dikarenakan adanya interaksi dengan orang lain. Contohnya saja, seseorang membeli suatu barang setelah seorang sales menawarkan dan memperagakan barang yang dijualnya sehingga seseorang merasa tertarik dengan barang tersebut, terlepas dari barang tersebut diperlukan baginya ataupun berguna atau tidak baginya.
4. Situasi kondisi barang produksi
Dalam memproduksi suatu barang, produsen pastinya telah melakukan suatu riset agar pengembangan barangnya tersebut dapat laris dipasaran. Baik dari segi promosi maupun kondisi fisik barang produksi tersebut. Seringkali para konsumen tertarik dengan kondisi dari barang produksi tersebut, misalnya saja : adanya diskon yang cukup besar, warna kemasan yang menarik, ada promo dengan hadiah jika membeli suatu barang, maupun berbagai keringanan seperti buy 2 get 1 dsb.
Terlepas dari itu semua, seseorang haruslah cermat dan lebih bijaksana dalam membeli suatu barang. Jangan sampai ada kerugian yang dirasakan setelah membeli suatu barang yang dibelinya.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi
Munandar, A.S. (2001). Psikologi industri dan organisasi. Jakarta: Universitas Indonesia.

Minggu, 31 Oktober 2010

Last Day on oCtoBer 31/10/2010

akhirnya,,, sampaii juga qt dihari terakhir bulan oktober tahun 2010 inii,,
td siang Q nonton sebuah acara di stasiun tv swasta yang membahas tentang "kelebihan" dari bulan oktober tahun ini. Tertera di kalender bahwa di bulan ini terdapat 5 mnggu untuk hari jumat, sabtu dan minggu. so amazing because presenter tv itu bilang bahwa kejadian ini cuma terjadi 823 tahun sekali.. sooo woow,, langsunglah aq liat kalender,, n tnyta memang benerr,,
mulailah dikait-kaitkan dengan berbagai hal,, mulai dari yang mistis sampai yang ilmiah,,
aq c positive thinking aja,,, semoga itu memang "kelebihan positiv" dari bulan ini..
oya,, teman-teman,,, qt terus berdoa yaa untuk saudara-saudara kita yang terkena bencana,, semoga lebih dikuatkan dan imannya semakin bertambah baikkk...
Semoga juga semua duka di Indonesia ini bisa segera berakhir,,,, AMIENNN,,,,
cheers,,, Lviesha

Kamis, 28 Oktober 2010

Tugas 5 Psi. Konsumen - Pengaruh pribadi dan keluarga pada strategi pemasaran - Luki Viky D- 10507145

PENGARUH PRIBADI, KELUARGA, dan RUMAH TANGGA dalam Strategi Pemasaran

A. Strategi Pemasaran

Pemasaran (Inggris: Marketing) adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.

Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia. Contohnya, seorang manusia membutuhkan air dalam memenuhi kebutuhan dahaganya. Jika ada segelas air maka kebutuhan dahaganya akan terpenuhi. Namun manusia tidak hanya ingin memenuhi kebutuhannya namun juga ingin memenuhi keinginannya yaitu misalnya segelas air merek Aqua yang bersih dan mudah dibawa. Maka manusia ini memilih Aqua botol yang sesuai dengan kebutuhan dalam dahaga dan sesuai dengan keinginannya yang juga mudah dibawa.

Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk (product), penetapan harga (price), pengiriman barang (place), dan mempromosikan barang (promotion). Seseorang yang bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar. Pemasar ini sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak konsumen yang dituju.

Bauran pemasaran adalah empat komponen dalam pemasaran yang terdiri dari 4P yakni

  • Product (produk)
  • Price (harga)
  • Place (tempat, termasuk juga distribusi)
  • Promotion (promosi)

Pemasaran bukanlah ilmu pasti seperti keuangan, teori bauran pemasaran juga terus berkembang. Dalam perkembangannya, dikenal juga istilah 7P dimana 3P yang selanjutnya adalah People (Orang), Physical Evidence (Bukti Fisik), Process (Proses).

Pemasaran lebih dipandang sebagai seni daripada ilmu, maka seorang ahli pemasaran tergantung pada lebih banyak pada ketrampilan pertimbangan dalam membuat kebijakan daripada berorientasi pada ilmu tertentu.

Pandangan ahli ekonomi terhadap pemasaran adalah dalam menciptakan waktu, tempat dimana produk diperlukan atau diinginkan lalu menyerahkan produk tersebut untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen (konsep pemasaran). Metode pemasaran klasik seperti 4P di atas berlaku juga untuk pemasaran internet, meskipun di internet pemasaran dilakukan dengan banyak metode lain yang sangat sulit diimplementasikan diluar dunia internet.

Strategi pemasaran

Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan. Hal ini juga didukung oleh pendapat Swastha “Strategi adalah serangkaian rancangan besar yang menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan harus beroperasi untuk mencapai tujuannya.Sehingga dalam menjalankan usaha kecil khususnya diperlukan adanya pengembangan melalui strategi pemasarannya. Karena pada saat kondisi kritis justru usaha kecillah yang mampu memberikan pertumbuhan terhadap pendapatan masyarakat. Pemasaran Menurut W.Y.Stanton pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli aktual maupun potensial.

Berdasarkan definisi di atas, proses pemasaran dimulai dari menemukan apa yang diinginkan oleh konsumen. Yang akhirnya pemasaran memiliki tujuan yaitu :

  1. Konsumen potensial mengetahui secara detail produk yang kita hasilkan dan perusahaan dapat menyediakan semua permintaan mereka atas produk yang dihasilkan.
  2. Perusahaan dapat menjelaskan secara detail semua kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran. Kegiatan pemasaran ini meliputi berbagai kegiatan, mulai dari penjelasan mengenai produk, desain produk, promosi produk, pengiklanan produk, komunikasi kepada konsumen, sampai pengiriman produk agar sampai ke tangan konsumen secara cepat.
  3. Mengenal dan memahami konsumen sedemikian rupa sehingga produk cocok dengannya dan dapat terjual dengan sendirinya.

Pada umumnya kegiatan pemasaran berkaitan dengan koordinasi beberapa kegiatan bisnis. Strategi pemasaran ini dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :

  1. Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan masyarakat
  2. Faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/hukum, teknologi/fisik dan sosial/budaya.

Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan untuk pemasaran : Dari sudut pandang penjual :

  1. Tempat yang strategis (place),
  2. Produk yang bermutu (product),
  3. Harga yang kompetitif (price), dan
  4. Promosi yang gencar (promotion).

Dari sudut pandang konsumen :

  1. Kebutuhan dan keinginan konsumen (customer needs and wants),
  2. Biaya konsumen (cost to the customer),
  3. Kenyamanan (convenience), dan
  4. Komunikasi (comunication).

Dari apa yang sudah dibahas di atas ada beberapa hal yang dapat disimpulkan, bahwa pembuatan produk atau jasa yang diinginkan oleh konsumen harus menjadi fokus kegiatan operasional maupun perencanaan suatu perusahaan. Pemasaran yang berkesinambungan harus adanya koordinasi yang baik dengan berbagai departemen (tidak hanya di bagian pemasaran saja), sehingga dapat menciptakan sinergi di dalam upaya melakukan kegiatan pemasaran.

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRATEGI PEMASARAN

A. RENCANA STRATEGI PERUSAHAAN

Satu diantara berbagai tujuan perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang optimal dari kegiatannya sehari-hari, khususnya kegiatan pemasaran. Untuk menjalankan kegiatan pemasaran tersebut dengan baik, dan sesuai dengan sasaran yang diharapkan, perusahaan harus menerapkan suatu strategi yang tepat sesuai dengan lingkungan pemasaran perusahaannya.

Lingkungan pemasaran suatu perusahaan terdiri dari para pelaku dan kekuatan-kekuatan yang berasal dari luar fungsi manajemen pemasaran perusahaan yang mempengaruhi kemampuan manajemen pemasaran untuk mengembangkan dan mempertahankan transaksi yang sukses dengan para pelanggan sasarannya.

Keberhasilan strategi pemasaran yang diterapkan oleh perusahaan tergantung pada analisa dan pengamatan yang cermat oleh perusahaan terhadap faktor-faktor yang dapat mempengaruhi strategi pemasaran perusahaan.

Strategi pemasaran adalah logika pemasaran, dan berdasarkan itu, unit bisnis diharapkan untuk mencapai sasaran-sasaran pemasarannya. Strategi pemasaran perusahaan terdiri dari pengambilan keputusan tentang biaya pemasaran dari perusahaan, bauran pemasaran, dan alokasi pemasaran dalam hubungannya dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dalam kondisi persaingan.

Strategi pemasaran menyeluruh perusahaan tercermin dalam rencana strategi pemasaran perusahaan ( Corporate Marketing Plan ) yang disusun. Rencana strategi pemasaran perusahaan adalah suatu rencana pemasaran jangka panjang yang bersifat menyeluruh dan strategis, yang merumuskan berbagai strategi dan program pokok dibidang pemasaran perusahaan pada suatu jangka waktu tertentu dalam jangka panjang dimasa depan.

Ciri penting tencana strategis pemasaran perusahaan ini adalah sebagai betikut:

a. Titik - tolak penyusunannya melihat perusahaan secara keseluruhan

b. Diusahakan dampak kegiatan yang direncanakan bersifat menyeluruh

c. Dalam penyusunannya diusahakan untuk memahami kekuatan yang mempengaruhi perkembangan perusahaan

d. Jadual waktu / timing yang ditentukan adalah yang sesuai dan mempertimbangkan fleksibilitas dalam menghadapi perubahan, dan

Penyusunan rencana dilakukan secara realistis dan relevan dengan lingkungan yang dihadapi. Produsen juga seharusnya memperhatikan bagaimana kebutuhan konsumen secara pribadi dan rumah tangganya. Produsen harus teliti menganalisis bagaimana pengaruh dari pemasaran terhadap proses pembelian.

DAFTAR PUSTAKA

William, J. Prinsip Pemasaran. (1986). Erlangga. Jakarta.

http://id.wikipedia.org/wiki/Pemasaran

Selasa, 19 Oktober 2010

Pengaruh Lingkungan terhadap perilaku konsumen

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERILAKU KONSUMEN
A. Definisi Nilai
• Keyakinan yang bertahan bahwa cara bertingkah laku tertentu atau keberadaan tertentu lebih baik daripada yang lainnya.
• Prinsip, standar atau mutu yang dianggap berfaedah atau yang diinginkan sekali.
Nilai biasanya mendorong tingkah laku dan berkaitan langsung dengan kepuasan atau pemenuhan hidup atau kerja. Pemahaman tentang nilai tidak terlepas dari pemahaman tentang bagaimana nilai itu terbentuk. Schwartz berpandangan bahwa nilai merupakan representasi kognitif dari tiga tipe persyaratan hidup manusia yang universal, yaitu :
1. kebutuhan individu sebagai organisme biologis
2. persyaratan interaksi sosial yang membutuhkan koordinasi interpersonal
3. tuntutan institusi sosial untuk mencapai kesejahteraan kelompok dan kelangsungan hidup kelompok (Schwartz & Bilsky, 1987; Schwartz, 1992, 1994).
Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai adalah suatu keyakinan mengenai cara bertingkah laku dan tujuan akhir yang diinginkan individu, dan digunakan sebagai prinsip atau standar dalam hidupnya.
B. Budaya
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Koentjaraningrat mendefinsikannya sebagai seluruh total dari pikiran, karya dan hasil karya manusia yang tidak berakal kepada nalurinya dan hanya dicetuskan oelh manusia sesudah proses belajar.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Budaya melahirkan suatu kebudayaan yang seringkali dianut oleh masyarakat yang menghormati budaya. Pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
C. ETNIS
Pada awalnya istilah etnis hanya digunakan untuk suku-suku tertentu yang dianggap bukan asli Indonesia, namun telah lama bermukim dan berbaur dalam masyarakat, serta tetap mempertahankan identitas mereka melalui cara-cara khas mereka yang dikerjakan, dan atau karena secara fisik mereka benar-benar khas.
Misalnya etnik Cina, etnik Arab, dan etnik Tamil-India. Perkembangan belakangan, istilah etnik juga dipakai sebagai sinonim dari kata suku pada suku-suku yang dianggap asli Indonesia. Misalnya etnik Bugis, etnik Minang, etnik Dairi-Pakpak, etnik Dani, etnik Sasak, dan ratusan etnik lainnya.
Malahan akhir-akhir ini istilah suku mulai ditinggalkan karena berasosiasi dengan keprimitifan (suku dalam bahasa inggris diterjemahkan sebagai ‘tribe’), sedangkan istilah etnik dirasa lebih netral. Istilah etnik sendiri merujuk pada pengertian kelompok orang-orang, sementara etnis merujuk pada orang-orang dalam kelompok.
Dalam Ensiklopedi Indonesia disebutkan istilah etnik berarti kelompok sosial dalam sistem sosial atau kebudayaan yang mempunyai arti atau kedudukan tertentu karena keturunan, adat, agama, bahasa, dan sebagainya. Anggota-anggota suatu kelompok etnik memiliki kesamaan dalam hal sejarah (keturunan), sistem adat, tradisi, bahasa.
Menurut Frederich Barth (1988) istilah etnik menunjuk pada suatu kelompok tertentu yang karena kesamaan ras, agama, asal-usul bangsa, ataupun kombinasi dari kategori tersebut terikat pada sistem nilai budayanya.
Definisi etnik diatas menjelaskan pembatasan-pembatasan kelompok etnik yang didasarkan pada populasi tersendiri, terpisah dari kelompok lain, dan menempati lingkungan geografis tersendiri yang berbeda dengan kelompok lain. Seperti misalnya, etnik Minang menempati wilayah geografis pulau Sumatera bagian barat yang menjadi wilayah provinsi Sumatera Barat saat ini dan beberapa daerah pengaruh di provinsi sekitar.
D. Budaya Konsumtif
Globalisasi saat ini ditandai dengan perluasan dan integrasi pasar antar negara-negara maju, negara-negara sedang berkembang, dan antar keduanya. Pusat kebudayaan dunia berada di negara-negara industri yang memproduksi baik barang-barang, jasa-jasa, maupun simbol-simbol modernitas yang kemudian dikomsumsi secara global oleh seluruh penduduk dunia melalui komoditisasi dalam kemasan-kemasan budaya.
Perluasan pasar tidak akan berhasil seandainya tidak ada perubahan nilai-nilai secara global yang menjadi tiang penyangga budaya konsumen “consumer culture”. Fenomena ini bertujuan agar produk-produk industri dapat dengan cepat laku dan dikomsumsi secara massal, baik di negara-negara maju maupun di negara-negara sedang berkembang.
Sebagai contoh, perkembangan barang-barang dari luar negeri yang ada di Indonesia saat ini semakin marak, ditambah lagi dengan banyaknya pusat perbelanjaan yang bertaraf Internasional, hal tersebut sudah pasti memicu tingkat konsumtif dari para konsumen semakin tinggi. Gaya hidup dengan orientasi barat mendapat keleluasaan gerak setelah orde sebelumnya, yakni Orde Lama, tumbang. Anak-anak muda mulai memakai barang- barang dari mulai pakaian, aksesori, maupun sepatu dengan merk terkenal yang pada umumnya harganya sangat tinggi.
Dapat diamati pada satu sisi globalisasi secara konkret telah menciptakan kelimpahan material, sedangkan pada sisi lain menciptakan penduniaan budaya konsumtif yang mengancam peradaban manusia. Budaya konsumtif dikemas dalam gaya hidup internasional dan merupakan simbol modernitas dan instant.

Kamis, 14 Oktober 2010

Psikologi Konsumen - Keputusan dan Persepsi Konsumen - Luki Viky D - 4PA04 - 10507145

Keputusan dan Persepsi Konsumen
Dalam sebuah proses konsumsi, seorang konsumen pastinya memiliki tahap-tahap yang harus dilewati sebelum mengambil keputusan dalam proses tersebut. Para produsen haruslah memahami perilaku pembeli dan memahami minat pasar yang sedang terjadi dan terus mengamati tiap perkembangannya. Hal tersebut dilakukan agar para produsen dapat mengantisipasi hal-hal yang tidak diduga. Karena setiap konsumen memiliki standar keputusan masing-masing dalam melakukan proses pembelian.
Dengan kepuasan maksimal yang didapat oleh konsumen, pastinya tingkat pembelian akan semakin tinggi dan permintaan barang produksi akan semakin besar, sehingga konsumen yang sebelumnya tidak mengkonsumsi barang produksi tersebut akan tertarik dan bila konsumen baru itu merasa puas, maka barang produksi tersebut akan terus menerus dibeli dan kemungkinan besar konsumen baru itu juga akan memberitahu kepada orang lain yang belum mengkonsumsi barang produksi itu sehingga peminat barang tersebut semakin banyak.
Biasanya, proses produksi akan semakin besar seiring dengan peminat yang semakin banyak. Baik itu merupakan konsumen lama maupun konsumen baru yang tertarik pada barang tersebut. Ketika permintaan semakin meninggi, para produsen tidak boleh langsung merasa puas. Sebaliknya, para produsen tersebut haruslah terus memantau tingkat kesukaan pasar. Dengan selalu menjaga keaslian dan ciri khas barang produksi itu. Hal lain yang juga dapat dilakukan adalah dengan selalu melakukan survey dan inovasi-inovasi dan kreasi terbaru sehingga konsumen memiliki banyak pilihan. Dengan begitu, konsumen akan memiliki persepsi konsumsi yang baik sehingga dapat meneliti barang sebelum membelinya. Hal tersebut dapat mengurangi tingkat kekecewaan konsumen terhadap produsen dan juga dapat membuat konsumen menjadi pelanggan setia karena barang yang dibelinya memang diyakini dan telah dibuktikan memiliki mutu yang baik. Jika semua itu dijadikan suatu keseluruhan yang utuh, maka akan teciptalah simbiosis mutualisme antara produsen dan konsumen.
Tahap-tahap terjadinya proses pengambilan keputusan konsumen :
1. Seorang konsumen haruslah bisa mengenali barang yang dibutuhkan. Konsumen harus bisa membuat daftar kebutuhan dari mulai kebutuhan yang paling pokok. Kebutuhan pokok tersebut hendaknya didahulukan agar tidak terjadi konflik konsumsi. Contohnya : ketika seorang ibu hendak pergi berbelanja, dia harus mendahulukan membeli kebutuhan pokok pangan dibandingkan barang elektronik yang kurang dibutuhkan atau barang yang tingkat kedaruratannya lebih rendah.
2. Sebelum konsumen membeli barang produksi yang dibuthkannya, konsumen tersebut haruslah mengadakan riset sederhana tentang barang yang akan dibelinya. Apakah sudah memnuhi standar aman konsumsi atau belum. Konsumen dapat juga mengambil referensi tentang barang yang akan dibelinya dari berbagai media, misalnya saja media elektronik, media cetak, melalui kerabat atau teman sejawat, bahkan dari konsumen yang lebih dulu mengkonsumsi barang produksi itu.
3. Setelah riset sederhana dilakukan, maka konsumen dapat melakukan evaluasi dari barang yang akan dibelinya, sehingga konsumen dapat mempertimbangkan dampak yang akan ada terhadap dirinya maupun keluarganya setelah mengkonsumsi barang.
4. Dalam memutuskan barang yang akan dibeli, konsumen harus dapat melihat manfaat yang didapatkannya dalam jangka panjang sehingga tidak ada penyesalan dan jika kepuasan konsumen dapat tercapai konsumen dapat memiliki pengharapan yang lebih besar terhadap produsen barang tersebut dan bahkan konusmen itu juga dapat mengajak orang-orang yang dikenalnya untuk mengkonsumsi barang itu sehingga peminat produk tersebut menjadi lebih banyak.
Daftar Pustaka
Setiadi, N. J. 2003. Perilaku konsumen : konsep dan implikasi. Jakarta : Prenada media.

Jumat, 01 Oktober 2010

Definisi Konsumen, Konsumsi, Konsumtif, dan Konsumerisme

PSIKOLOGI KONSUMEN
DEFINISI KONSUMEN, KONSUMSI, KONSUMTIF, dan KONSUMERISME
A. KONSUMEN
Konsumen adalah seseorang atau sekelompok orang yang membeli suatu produk untuk dipakai sendiri dan tidak untuk dijual kembali. Jika tujuan pembelian produk tersebut untuk dijual kembali, maka dia disebut pengecer atau distributor. pada masa sekarang ini bukan suatu rahasia lagi bahwa sebenarnya konsumen adalah raja sebenarnya, oleh karena itu sebagai produsen yang memiliki prinsip holistic marketing sudah seharusnya memperhatikan semua yang menjadi hak-hak konsumen.
Menurut pengertian Pasal 1 angka 2 UU PK, “Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.”
Biasanya jalur yang dilalui oleh suatu barang adalah:
Produsen – Distributor – Agen – Pengecer – Pengguna
Dalam ilmu ekonomi ada dua jenis konumen, yakni konsumen antara dan konsumen akhir. Konsumen antara adalah distributor, agen dan pengecer. Mereka membeli barang bukan untuk dipakai, melainkan untuk diperdagangkan Sedangkan pengguna barang adalah konsumen akhir. Yang dimaksud di dalam UU PK sebagai konsumen adalah konsumen akhir. Karena konsumen akhir memperoleh barang dan/atau jasa bukan untuk dijual kembali, melainkan untuk digunakan, baik bagi kepentingan dirinya sendiri, keluarga, orang lain dan makhluk hidup lain.
Contoh :
Seseorang yang melakukan proses pembelian suatu barang, misalnya seorang ibu yang berbelanja berbagai keperluan rumah tangga di sebuah supermarket untuk keperluan hidupnya dan keluarganya dalam sehari-hari.
B. KONSUMSI
Konsumsi, dari bahasa Belanda consumptie, ialah suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan daya guna suatu benda, baik berupa barang maupun jasa, untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan secara langsung. Menurut Chaney (2003) konsumsi adalah seluruh tipe aktifitas sosial yang orang lakukan sehingga dapat di pakai untuk mencirikan dan mengenal mereka, selain (sebagai tambahan) apa yang mungkin mereka lakukan untuk hidup. Chaney menambahkan, gagasan bahwa konsumsi telah menjadi (atau sedang menjadi) fokus utama kehidupan sosial dan nilai-nilai kultural mendasari gagasan lebih umum dari budaya konsumen.
Menurut Braudrillard (2004), konsumsi adalah sistem yang menjalankan urutan tanda-tanda dan penyatuan kelompok. Jadi konsumsi itu sekaligus sebagai moral (sebuah sistemideologi) dan sistem komunikasi, struktur pertukaran. Dengan konsumsi sebagai moral, maka akan menjadi fungsi sosial yang memiliki organisasi yang terstruktur yang kemudian memaksa mereka mengikuti paksaan sosial yang tak disadari.
Contoh :
Seorang bayi yang setiap harinya meminum susu kaleng. Atau seorang pengusaha yang menggunakan jasa dari perusahaan yang bergerak di bidang pengantaran barang untuk mengantar hasil usahanya kepada banyak orang.
C. KONSUMTIF
Menurut Lubis (dalam Lina & Rasyid, 1997) mendefinisikan perilaku konsumtif sebagai perilaku membeli atau memakai yang tidak lagi didasarkan pada pertimbangan yang rasional melainkan adanya keinginan yang sudah mencapai taraf yang sudah tidak rasional lagi. Adapun pengertian konsumtif, menurut Yayasan Lembaga Konsumen (YLK), yaitu batasan tentang perilaku konsumtif yaitu sebagai kecenderungan manusia untuk menggunakan konsumsi tanpa batas. Definisi konsep perilaku konsumtif sebenarnya amat variatif. Tapi pada intinya perilaku konsumtif adalah membeli atau mengunakan barang tanpa pertimbangan rasional atau bukan atas dasar kebutuhan.
Istilah konsumtif biasanya digunakan pada masalah yang berkaitan dengan perilaku konsumen dalam kehidupannya. Dewasa ini salah satu gaya hidup konsumen yang cenderung terjadi di dalam masyarakat adalah gaya hidup yang menganggap materi sebagai sesuatu yang bisa mendatangkan kepuasan. Gaya hidup seperti ini dapat menimbulkan adanya gejala komsumtivisme, sedangkan konsumtivisme untuk membeli barang yang kurang atau tidak diperlukan (Nissa, 2003).
Fromm (1998) mengatakan bahwa manusia sering dihadapkan pada persoalan untuk memenuhi kebutuhannya dan mempertahankan kehidupannya. Oleh karena itu, manusia harus melengkapi kebutuhannya tersebut. Pada masa awal peradaban manusia, segala kebutuhan tersebut langsung dipenuhi sendiri dengan jalan memproduksi atau menghasilkan berang yang dibutuhkannya secara langsung. Misalnya jika seseorang membutuhkan sesuatau untuk melindungi tubuhnya dari hawa dingin, maka ia akan berburu mencari kulit binatang untuk digunakannya sebagai penghangat tubuh. Jadi segala usaha, jerih payah dan pekerjaan-pekerjaan yang dilakukannya adalah untuk langsung mencukupi kebutuhan-kebutuhan hidupnya.
Berdasarkan dari beberapa pengertian telah dikemukakan, maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa perilaku konsumtif adalah perilaku individu yang ditunjukan untuk mengkonsumsi secara berlebihan dan tidak terencana terhadap jasa dan barang yang kurang atau bahkan tidak diperlukan. Perilaku ini lebih banyak dipengaruhi oleh nafsu yang semata-mata untuk memuaskan kesenangan serta lebih mementingkan keinginan dari pada kebutuhan. Sehingga tanpa pertimbangan yang matang seseorang begitu mudah melakukan pengeluaran untuk macam-macam keinginan yang tidak sesuai dengan kebutuhan pokoknya sendiri.
CONTOH :
Seorang remaja putri yang masih duduk di bangku SMP yang selalu ingin terlihat fashionable sehingga selalu membeli segala sesuatu aksesoris maupun pakaian yang mahal yang bahkan terkadang tidak terlalu dibutuhkan olehnya.
D. KONSUMERISME
Konsumerisme adalah paham atau ideologi yang menjadikan seseorang atau kelompok melakukan atau menjalankan proses konsumsi atau pemakaian barang-barang hasil produksi. Jika dilakukan secara berlebihan atau tidak sepantasnya secara sadar dan berkelanjutan, hal tersebut dapat menjadikan manusia menjadi pecandu dari suatu produk, sehingga ketergantungan tersebut tidak dapat atau susah untuk dihilangkan. Sifat konsumtif yang ditimbulkan akan menjadikan penyakit jiwa yang tanpa sadar menjangkit manusia dalam kehidupannya.
Konsumerisme adalah kata yang diadopsi dari bahasa asing yaitu consumerism. Menurut Encyclopedia Britanica, Konsumerisme sebagai gerakan atau kebijaksanaan yang diarahkan untuk menata metode dan standar kerja produsen, penjual dan pengiklan untuk kepentingan pihak pembeli.
Dari semua defenisi yang ada di atas, nyata bahwa konsumerisme memiliki nilai luhur yang harus diperjuangkan untuk kepentingan konsumen. Konsumerisme menjadi bermakna sebuah pola hidup konsumtif berlebihan.
CONTOH:
Konsumerisme juga dapat didefinisikan sebagai hak-hak dari konsumen terhadap suatu barang. Produsen haruslah memastikan bahwa barang yang diproduksinya layak untuk dipasarkan dan dikonsumsi. Contohnya saja, pihak produsen handphone ahruslah memperhatikan efisiensi para konsumen, produk yang dihasilkan haruslah memudahkan pihak konsumen dan memiliki banyak fleksibilitas untuk memudahkan kehidupan sehari-hari.