BAB I – PEMIMPIN dan PERANNYA
Dalam perjalanan hidup kita terkadang terdapat saat kritis dimana kita harus menentukan arah kemana agar kita tetap survive. Saat – saat itu muncul dikarenakan adanya masalah penting yang menuntut penyelesaian masalah dengan tegas dan tepat. Masalah itu dapat saja berupa masalah keluarga, masalah dengan lingkungan, bahkan karena dampak dari masalah dunia.
Pada saat kritis tersebut, tokoh-tokoh pemimpin sangat diharapkan untuk ada dan hadir untuk menyelesaikan saat kritis tersebut. Para pemimpin itu adalah orang-orang yang tahu apa yang harus dikerjakan pada saat yang genting seperti itu. Pemimpin yang baik seharusnyalah memiliki kecakapan dan kemampuan untuk mempengaruhi dan mengajak, mengumpulkan dan menggerakkan orang lain untuk menyelesaikan masalah tersebut. Pemimpin merupakan orang yang mampu membina orang lain untuk membentuk satu kesatuan kerja dan bersama-sama bekerja, bahkan kadang pula berkorban demi terselesaikannya persoalan tersebut.
Siapakah pemimpin itu??
Dalam bahasa Inggris pemimpin disebut leader , yang berasal dari kata to lead. Dari kata tersebut terdapat beberapa makna yaitu : memelopori, mengarahkan, membimbing, menuntun, menggerakkan orang lain melalui pengaruhnya. Oleh karena itu pemimpin seharusnya orang yang bergerak lebih awal, berjalan di depan, mengambil langkah pertama, dan berbuat paling dulu. Beberapa kata lain dari pemimpin adalah : penghulu, pemuka, peolopor, pengarah, pembimbing, penuntun, penggerak.
Dengan menjadi pemimpin, seseorang mendapat kedudukan tertinggi dalam lingkungannya, beserta kekuasaan, fasilitas hidup, alat kerja, dan berbagai keuntungan karena jabatan yang melekat pada dirinya. Namun inti kepemimpinan bukan hanya terletak pada kedudukan yang ditempati, tetapi intinya adalah fungsi dan tugas.
Perhatian utama pemimpin adalah tujuan dan cita-cita yang akan dicapai karena berguna dan bermanfaat dan penting bagi kesejahteraan bagi kehidupan orang banyak. Tugas kepemimpinan adalah tugas pengabdian.
Sadar bahwa tujuan dan cita-cita itu b aik demi kesejahteraan orang banyak, seorang pemimpin berusaha mempengaruhi, mengajak, mengumpulkan dan menggerakkan banyak orang untuk bersama-sama bekerja mencapai tujuan dan cita-cita itu. Kalau pemimpin dan semua orang dibawah kepemimpinannya sudah yakin akan kebaikan tujuan dan cita-cita itu bagi kehidupan bersama, mereka dapat membentuk suatu organisasi kerja. Dalam bentuk organisasi, kegiatan para anggota yang sepakat mengenai kepentingan tujuan dan cita-cita itu dipersatukan. Penyatuan kegiatan itu dicapai dengan membagi-bagi pekerjaan, tugas, kekuasaan dan tanggung jawab dikalangan mereka. Kesediaan pemimpin untuk rela bekerja dan berjuang bersama dengan yang dipimpinnya menjadi bukti dari ketulusan hatinya. Organisasi kerja merupakan unsur penting kedua dalam masalah kepemimpinan.
Pada dasarnya, sifat kepribadian dan macam-macam keahlian dituntut agar dalam diri mereka yang dipimpinnya tumbuh kepercayaan. Pemimpin yang mempunyai kepribadian yang baik dan keahlian yang unggul menciptakan kepercayaan dalam hati mereka yang dipimpinnya. Berkat mutu kepribadian kepribadian dan keahlian pemimpin, orang yang dipimpin menjadi yakin bahwa tujuan akan tercapai. Dengan dedikasi dan pengabdiannya itu seorang pemimpin menyatakn diri kepada mereka yang dipimpinnya bahwa ia bukan saja hanya mampu bicara kosong tetapi ia dapat melakukan tindakan nyata. Kepribadian dan keahlian merupakan unsur ketiga dalam kepemimpinan.
Jadi seorang pemimpin adalah petugas yang bersedia bekerja demi tujuan dan cita-cita bersama dengan berusaha mencapai tujuan dan cita – cita bersama mereka yang dipimpinnya melalui suatu organisasi yang teratur.
JENIS – JENIS PEMIMPIN
- 1. Pemimpin Keturunan – Pemimpin Paksaan
Seseorang dapat menduduki tempat kepemimpinan dengan berbagai cara. Ada yang karena darah yang mengalir dalam dirinya atau karena faktor keturunan. Contoh : raja-raja pada zaman dulu. Ada yang karena dipilih menurut aturan pemilihan tertentu.
Ada yang ditunjuk oleh penguasa yang lebih tinggi. Ada yang begitu saja tumbuh menjadi pemimpin. Ada yang karena dipaksa oleh keadaan yang mendesak. Contoh : tokoh kemedekaan di berbagai daerah waktu terjadi perebutan kekkuasaan.
- 2. Pemimpin Resmi – Pemimpin tidak Resmi
Dilihat dalam kerangka pelembagaan kemasyarakatan yang ada, kedudukan pemimpin itu termasuk ke dalam atau ada diluar struktur kemasyarakatan yang ada. Pemimpin yang menduduki kursi kepemimpinan yang termasuk ke dalam suatu lembaga disebut pemimpin resmi. Contoh : presiden, menteri, gubernur merupakan pemimpin resmi di Indonesia. Mereka mempunyai nama jabatan dan tanggung jawab yang jelas dan tegas. Sedangkan pemimpin yang tidak menduduki suatu tempat tertentu dalam kerangka struktur kemasyarakatan disebut pemimpin tidak resmi. Mereka ini tidak memiliki nama jabatan serta tidak dibebani tugas dan tanggung jawab yang jelas. Namun daya kepemimpinanannya terasa dalam peristiwa kemasyarakatan yang penting. Contoh : bung tomo atau Ki Hajar Dewantara, adalah pemimpin tidak resmi pada zaman mereka.
- 3. Pemimpin Ideologis – Pemimpin Eksemplaris
Ada pemimpin ideologis, pemimpin jenis ini barangkali tidak ahli dalam menyusun rencana kerja dan pelaksanaannya, mungkin juga tidak memiliki pribadi yang mengesankan namun dia dianugerahi pikiran yang hidup.
+ Otaknya dipenuhi gagasan-gagasan yang bagus dan kaya dengan visi yang tinggi dan mampu menyajikannnya dengan cara yang memikat.
<>
Ada juga pemimpin organisatoris, pemimpin jenis ini mungkin hanya mempunyai pikiran yang sedehana dan tidak fasih berbicara.
+ Tapi dia pandai menggerakkan orang melalui kecakapan organisatorisnya dan dapat menyusun rencana kerja yang jitu. Pemimpin ini berhasil menyatukan dan menggerakkan orang.
<>
Ada pemimpin kharismatis, pemimpin ini mampu menggerakkan orang lain melalui kekuatan pribadinya.
+ Kehadirannya selalu membuat orang terpesona. Karena pesonanya, orang mudah mengikutinya, mendengarkan nasihatnya, dan mentaati perintahnya.
<>
= Pemimpin ini membutuhkan pendamping yang dapat menjadi sumber gagasan dan pengatur kerja dari usaha bersama itu.
Ada pula pemimpin eksemplaris, pemimpin ini mungkin tidak memiliki gagasan yang hebat, daya penggerak masa yang dahsyat atau daya tarik pribadi yang hebat.
+ Tapi ia memiliki cara hidup yang menjadi sumber pengaruh dan penggerak yang tidak dapat diragukan. Ia dapat menciptakan gaya hidup yang mengesankan.
Teladan hidupnya menjadi sumber dorongan dan semangat bagi orang-orang lain. Pemimpin eksemplaris, pemimpin teladan, memimpin orang-orang lain dengan hidupnya sendiri.
- 4. Pemimpin Otokratis – Pemimpin Demokratis
Kepemimpinan Otokratis
Pemimpin dapat memegang kekuasaan yang ada pada dirinya secara mutlak. Dalam gaya ini pemimpin bersikap sebagai penguasa dan yang dipimpin sebagai yang dikuasai. Dalam gaya ini, kita menemukan pemimpin yang :
- Mengatakan segala sesuatu yang harus dikerjakan oleh yang dipimpim -> Diktator.
- Menjual gagasan dan cara kerja kepada kelompok orang yang dipimpinnya
Kepemimpinan Demokratis
Gaya ini menciptakan suasana yang demokratis. Pemimpin berusaha membawa mereka yang dipimpin menuju tujuan dengan memperlakukan mereka secara adil. Kadang batasan pemimpin dan bawahan menjadi kabur. Pada gaya ini kita menemukan pemimpin yang membawa mereka yang dipimpin menuju tujuan dengan :
- Menyajikan masalah dan cara pemecahan masalahnya kepada yang dipimpin.
- Mengajak yang dipimpin untuk bersama merumuskan masalah dan cara pemecahannya,
KESIMPULAN
Pada intinya pemimpin merupakan tugas pengabdian. Dia ada untuk khalayak luas dan untuk mencapai tujuan dan cita-cita bersama. Pemimpin adalah orang yang tahu apa yang akan dicapai, mengerti jalan untuk tujuan tersebut, dan dapat menunjukkan tujuan dan jalan yang akan ditempuh pada orang yang dipimpinnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar